Diare adalah kondisi umum yang sering dialami oleh orang dewasa. Meski kebanyakan kasus diare bersifat ringan dan bisa sembuh dengan sendirinya, ada kalanya kondisi ini menjadi pertanda masalah kesehatan yang lebih serius.

PAFI SINTANG (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA) ingin mengajak masyarakat untuk memahami penyebab, cara penanganan, dan kapan saat yang tepat untuk mencari bantuan medis saat mengalami diare.

Apa Itu Diare?

Diare ditandai dengan buang air besar yang lebih sering dari biasanya, dengan tekstur feses yang encer atau berair. Biasanya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit. Namun, diare juga bisa terjadi akibat konsumsi makanan tertentu, intoleransi makanan, atau efek samping obat.

PAFI SINTANG menjelaskan bahwa diare yang berlangsung singkat (akut) umumnya tidak berbahaya. Tapi bila berlangsung lebih dari beberapa hari (kronis), hal ini bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan yang perlu ditangani.

Penyebab Umum Diare pada Orang Dewasa

Beberapa penyebab diare yang sering terjadi meliputi:

  • Infeksi virus seperti rotavirus atau norovirus

  • Bakteri dari makanan/minuman yang terkontaminasi, seperti E. coli atau Salmonella

  • Parasit dari air yang tidak bersih

  • Intoleransi laktosa

  • Konsumsi makanan pedas atau tinggi lemak

  • Efek samping obat, terutama antibiotik

  • Gangguan usus seperti irritable bowel syndrome (IBS) atau penyakit Crohn

Menurut PAFI SINTANG, penting untuk mengenali penyebab yang mendasari agar penanganan bisa dilakukan secara tepat.

Cara Mengatasi Diare di Rumah

Untuk diare yang ringan, ada beberapa langkah penanganan mandiri yang bisa dilakukan di rumah:

  1. Cukupi Asupan Cairan
    Diare bisa menyebabkan dehidrasi karena tubuh kehilangan banyak cairan. Minumlah air putih secara teratur. Bisa juga ditambah oralit untuk mengganti elektrolit yang hilang.

  2. Hindari Makanan dan Minuman Pemicu
    Kurangi makanan pedas, berlemak, berkafein, dan produk susu. Pilih makanan yang mudah dicerna seperti nasi putih, pisang, kentang rebus, atau roti tawar.

  3. Istirahat Cukup
    Biarkan tubuh beristirahat agar sistem imun bekerja optimal melawan infeksi penyebab diare.

  4. Konsumsi Obat Diare
    Obat-obatan seperti loperamide bisa membantu menghentikan diare sementara. Namun, PAFI SINTANG menyarankan agar penggunaan obat diare tetap disesuaikan dengan kondisi dan sebaiknya berdasarkan saran apoteker atau tenaga medis.

  5. Jaga Kebersihan
    Mencuci tangan sebelum makan dan setelah dari toilet sangat penting untuk mencegah penyebaran infeksi.

Kapan Harus ke Dokter?

Meskipun sebagian besar kasus diare tidak berbahaya, ada kondisi tertentu yang mengharuskan seseorang segera mencari pertolongan medis. Menurut PAFI SINTANG, Anda harus waspada dan segera konsultasi ke dokter jika:

  • Diare berlangsung lebih dari 2–3 hari tanpa tanda membaik

  • Terdapat darah pada feses

  • Mengalami demam tinggi (lebih dari 38,5°C)

  • Terjadi dehidrasi berat (tanda-tandanya: mulut kering, tidak buang air kecil selama 6 jam atau lebih, pusing, lemas)

  • Sakit perut hebat atau muntah terus-menerus

Pada kondisi seperti ini, pengobatan medis diperlukan karena bisa jadi penyebab diare adalah infeksi serius atau gangguan saluran pencernaan kronis.

Pencegahan Tetap Lebih Baik

PAFI SINTANG mengingatkan bahwa pencegahan adalah langkah paling bijak. Beberapa upaya yang bisa dilakukan antara lain:

  • Konsumsi makanan dan minuman yang bersih dan matang

  • Cuci tangan secara rutin, terutama setelah dari toilet dan sebelum makan

  • Hindari konsumsi makanan dari tempat yang tidak terjamin kebersihannya

  • Perhatikan reaksi tubuh terhadap makanan baru, terutama saat bepergian ke daerah berbeda

Diare mungkin tampak sepele, tetapi jika tidak ditangani dengan tepat, bisa menimbulkan dehidrasi serius dan komplikasi lainnya. Dengan mengenali gejalanya lebih awal dan melakukan perawatan yang benar, diare bisa diatasi tanpa harus menimbulkan gangguan aktivitas.

PAFI SINTANG sebagai bagian dari PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA terus berkomitmen untuk memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat. Dengan pemahaman yang baik, kita bisa menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah penyakit seperti diare berkembang menjadi lebih serius.